Home » Archives for 2015
Selasa, 04 Agustus 2015
Minggu, 07 Juni 2015
Cara Mengganti Older Post dengan Angka
Hallo Sobat Bloger Kali Ini Saya Menposting Artikel Bagaimana Cara Mengganti Older Post dengan Angka Keren.
Tutorialnya Dibawah Ini :
1. Login ke blogger
2. Pada dashboard -> klik Template -> Edit HTML
3. Cari code <b:includable id='mobile-index-post' var='post'> pada template
4. copy paste script dibawah ini tepat dibawah code <b:includable id='mobile-index-post' var='post'>
<b:includable id='page-navi'>
<div class='pagenavi'>
<script type='text/javascript'>
var pageNaviConf = {
perPage: 7,
numPages: 5,
firstText: "First",
lastText: "Last",
nextText: "»",
prevText: "«"
}
</script>
<script src='http://awesome-navigation.googlecode.com/files/onlinetrick.js' type='text/javascript'/>
<div class='clear'/>
</div>
</b:includable>
6. Cari code <b:include name='nextprev'/> kemudian ganti dengan code dibawah ini
<b:if cond='data:blog.pageType == "index"'>
<b:include name='page-navi'/>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == "archive"'>
<b:include name='page-navi'/>
</b:if>
<b:else/>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<b:include name='nextprev'/>
</b:if>
</b:if>
Untuk Penerapan S
pilih style dibawah ini yang sobat inginkan kemudian paste tepat diatas ]]></b:skin>
Style pertama
#blog-pager, .pagenavi {
clear: both;
text-align: center;
margin: 30px auto 10px;
}
#blog-pager a, .pagenavi span, .pagenavi a {
text-decoration: none;
color: #333;
text-shadow: 0 1px 0 rgba(255, 255, 255, .5);
background-color: #F8F8F8;
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.Gradient(GradientType=0,StartColorStr=#fffcfcfc,EndColorStr=#fff8f8f8);
background-image: -moz-linear-gradient(top,#FCFCFC 0,#F8F8F8 100%);
background-image: -ms-linear-gradient(top,#FCFCFC 0,#F8F8F8 100%);
background-image: -o-linear-gradient(top,#FCFCFC 0,#F8F8F8 100%);
background-image: -webkit-gradient(linear,left top,left bottom,color-stop(0,#FCFCFC),color-stop(100%,#F8F8F8));
background-image: -webkit-linear-gradient(top,#FCFCFC 0,#F8F8F8 100%);
background-image: linear-gradient(to bottom,#FCFCFC 0,#F8F8F8 100%);
padding: 5px 10px;
border: 1px solid lightGrey;
font-weight: bold;
font-size: 12px;
vertical-align: middle;
-moz-border-radius: 2px;
-webkit-border-radius: 2px;
border-radius: 2px;
margin: 2px 2px;
-webkit-transition: .0s ease-in!important;
-moz-transition: .0s ease-in!important;
-ms-transition: .0s ease-in!important;
-o-transition: .0s ease-in!important;
transition: .0s ease-in!important;
}
#blog-pager a:hover, .pagenavi a:hover {
border-color: #C6C6C6;
filter: progid:DXImageTransform.Microsoft.Gradient(GradientType=0,StartColorStr=#fff8f8f8,EndColorStr=#ffeeeeee);
background-image: -moz-linear-gradient(top,#F8F8F8 0,#EEE 100%);
background-image: -ms-linear-gradient(top,#F8F8F8 0,#EEE 100%);
background-image: -o-linear-gradient(top,#F8F8F8 0,#EEE 100%);
background-image: -webkit-gradient(linear,left top,left bottom,color-stop(0,#F8F8F8),color-stop(100%,#EEE));
background-image: -webkit-linear-gradient(top,#F8F8F8 0,#EEE 100%);
background-image: linear-gradient(to bottom,#F8F8F8 0,#EEE 100%);
}
#blog-pager-older-link, #blog-pager-newer-link {
float: none;
}
.pagenavi .current {
border-color: #C6C6C6;
background-color: #E9E9E9;
background-image: none;
-moz-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0,0,0,.20);
-ms-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0,0,0,.20);
-webkit-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, .20);
box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, .20);
}
.pagenavi a:active {
border-color: #C6C6C6;
background-color: #E9E9E9;
background-image: none;
-moz-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0,0,0,.20);
-ms-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0,0,0,.20);
-webkit-box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, .20);
box-shadow: inset 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, .20);
}
Style kedua
#blog-pager, .pagenavi {
clear: both;
text-align: center;
margin: 30px auto 10px;
}
#blog-pager a, .pagenavi span, .pagenavi a {
background-color: #3BB3E0;
padding: 5px 10px;
position: relative;
margin: 2px;
font-size: 12px;
text-decoration: none;
color: white;
border: solid 1px #186F8F;
background-image: linear-gradient(bottom, #2CA0CA 0%, #3EB8E5 100%);
background-image: -o-linear-gradient(bottom, #2CA0CA 0%, #3EB8E5 100%);
background-image: -moz-linear-gradient(bottom, #2CA0CA 0%, #3EB8E5 100%);
background-image: -webkit-linear-gradient(bottom, #2CA0CA 0%, #3EB8E5 100%);
background-image: -ms-linear-gradient(bottom, #2CA0CA 0%, #3EB8E5 100%);
background-image: -webkit-gradient( linear, left bottom, left top, color-stop(0, #2CA0CA), color-stop(1, #3EB8E5) );
-webkit-box-shadow: inset 0px 1px 0px #7FD2F1, 0px 1px 0px white;
-moz-box-shadow: inset 0px 1px 0px #7fd2f1, 0px 1px 0px #fff;
box-shadow: inset 0px 1px 0px #7FD2F1, 0px 1px 0px white;
-webkit-border-radius: 5px;
-moz-border-radius: 5px;
-o-border-radius: 5px;
border-radius: 5px;
}
#blog-pager a:hover, .pagenavi a:hover {
background-image: linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -o-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -moz-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -webkit-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -ms-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -webkit-gradient( linear, left bottom, left top, color-stop(0, #3EB8E5), color-stop(1, #2CA0CA) );
}
#blog-pager-older-link, #blog-pager-newer-link {
float: none;
}
.pagenavi .current {
background-image: linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -o-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -moz-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -webkit-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -ms-linear-gradient(bottom, #3EB8E5 0%, #2CA0CA 100%);
background-image: -webkit-gradient( linear, left bottom, left top, color-stop(0, #3EB8E5), color-stop(1, #2CA0CA) );
}
Style ketiga
#blog-pager, .pagenavi {
clear: both;
text-align: center;
margin: 30px auto 15px;
}
.pagenavi .pages {
display: none;
}
#blog-pager a, .pagenavi span, .pagenavi a {
padding: 5px 10px;
text-decoration: none;
font-family: arial;
color: white;
margin: 2px;
background: black;
background-position: bottom;
-webkit-transition: all 0.3s ease-in-out;
-moz-transition: all 0.3s ease-in-out;
-o-transition: all 0.3s ease-in-out;
border-radius: 30px;
font-size: 20px;
}
#blog-pager a:hover, .pagenavi a:hover {
background: orange;
}
#blog-pager-older-link, #blog-pager-newer-link {
float: none;
}
.pagenavi .current {
background: orange;
}
7. langkah terakhir simpan template.
Catatan : untuk mecari di template tekan tombok CTRL + F
sumber : http://sch-xp.blogspot.com/
Jumat, 22 Mei 2015
Download XAMPP Control Panel v32.1
Hallo Sobat Blogger!!! Lama saya tidak ngeposting di blogger saya ini krana Kegiatan Dikampus yang lagi sibuk heheh.... kali ini saya memberi satu Program yang bernama XAMPP yang bisa kalian gunakan untuk mengembangkan Web buatan kalian.
Sedikit penjelasan tentang : Apache XAMPP adalah Salah Satu Apache + MySQL + PHP paket Pengembangan Web diinstal paling populer, mirip dengan Bitnami sendiri WAMP, LAMP dan MAMP tumpukan. Tujuan dengan Bitnami adalah untuk membuat perangkat lunak open source lebih mudah untuk menginstal dan mengelola di semua platform.
Anda dapat men-download di bawah ini semua-dalam-satu installer untuk beberapa aplikasi yang paling populer, untuk semua platform yang didukung oleh XAMPP (Windows, Linux, Mac OS X).
Selasa, 14 April 2015
Download PhotoScape V3.6.2
Download : klik disini
Photoscape adalah foto utilitas editing freeware yang menawarkan banyak fitur. Ia memiliki reputasi untuk menjadi paket perangkat lunak kualitas yang sangat tinggi, bahkan menyaingi komersial editing gambar suite dari segi kualitas.
Fitur Photoscape:
Fitur Photoscape:
- Viewer : Lihat foto dalam folder Anda, membuat slideshow
- Editor : mengubah ukuran, kecerahan dan penyesuaian warna, white balance, koreksi backlight, frame, balon, modus mosaik, menambahkan teks, gambar gambar, cropping, filter, penghapusan mata merah, mekar
- Batch Editor: Batch mengedit beberapa foto
- Halaman : Merge beberapa foto di halaman bingkai untuk membuat satu foto terakhir
- Menggabungkan: Lampirkan beberapa foto vertikal atau horizontal untuk membuat satu foto terakhir
- GIF animasi: Gunakan beberapa foto untuk membuat foto animasi akhir
- Print : Cetak gambar potret, carte de visites (CDV), foto paspor
- Splitter: Iris foto menjadi beberapa bagian
- Screen Capture: Ambil foto layar Anda dan menyimpannya
- Color Picker: Zoom in pada gambar, pencarian dan memilih warna
- Ubah nama: Mengubah nama file foto dalam modus batch
- Converter baku: Konversi RAW ke JPG
- Paper Print: Cetak berjajar, grafik, musik dan kertas kalender
- Wajah Cari: Cari wajah serupa di Internet
Download : klik disini
Minggu, 29 Maret 2015
Spesifikasi Samsung Galaxy Ace 4
Kelebihan Samsung
Galaxy Ace 4
- Jaringan yang dibekalkan pada Samsung Galaxy Ace 4 sudah berada di 2G dan 3G
- SIM
- Ukuran layar : 480 x 800 pixels dengan bentang layar 4.0 inches serta menggunakan teknologi layar berjenis TFT capacitive touchscreen yang mampu menghasilkan varians warna sbanyak 16juta warna.
- Memori Internal yang disematkan berdaya tampung sebesar 4 GB
- Memori Eksternal yang dapat anda tanamkan pada card slot memori card berukuran microSD hingga kapasitas maksimum 64 GB.
- Kamera Utama yang menghiasi dari body belakang Samsung Galaxy Ace 4 memiliki resolusi 5 MP, 2592 Ñ… 1944 pixels
- OS sebagai daya dukung sistem operasi dari Samsung Galaxy Ace 4 menggunakan Android versi terbaru yakni v4.4.2 (KitKat)
- Battery sebagai daya sokong kehidupan Samsung Galaxy Ace 4 disematkanlah baterai jenis Li-Ion berkapasitas 1500 mAh battery
Kekurangan Samsung
Galaxy Ace 4
- RAM sebagai kapasitas sistem operasi masih 512 MB, akibatnya, saat anda mengakses beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan akan membuatnya lemot.
- Kamera Kedua atau kamera depan Samsung Galaxy Ace 4 masih beresolusi VGA.
- Prosesor berjenis Dual-core yang hanya memiliki kecepatan cukupan yakni 1.0 GHz.
Kelebihan dan Kekurangan
Samsung Galaxy Ace 4 di atas sudah mencakup spesifikasi
yang lebih baik, jika dilihat dari kelebihan
Samsung Galaxy Ace 4, smartphone Samsung Galaxy Ace 4
ini telah didukung dengan jaringan 2G dan 3G, tentu
akan mempermudah kinerja HP Samsung Galaxy Ace 4 untuk komunikasi
lebih cepat. Ukuran layar pada Samsung Galaxy Ace 4 yang memiliki lebar
4.0 inchi, dengan type layar TFT berkapasitas layar sentuh penuh.
Memori internal pada smartphone Samsung
Galaxy Ace 4 berkapasitas 4GB, dan pada memori eksternal yang mendukung
kapasitas maksimal MicroSD 64GB. Dengan memori ini maka bisa memberikan suatu
kegunaan untuk membantu penyimpanan data-data penting yang anda miliki pada
smatphone Samsung Galaxy Ace 4.
Kamera utama 5MP, 2592 Ñ… 1944 pixels
pada kamera ini juga didukung dengan fitur autofocus, LED flash, Geo-tagging,
face and smile detection, panorama serta kemampuan merekam video dengan
kualitas 720p@30fps. Samsung Galaxy Ace 4 juga memiliki kekurangan pada
resolusi kamera kedua yang hanya berkualitas VGA.
Jumat, 27 Maret 2015
Download Adobe Dreamweaver CS5.5
Adobe Dreamweaver adalah salah satu alat web authoring profesional. The editor WYSIWYG adalah alat untuk pengembang dan desainer sama dengan kode dan tampilan desain. Yang terakhir ini membuatnya cocok untuk website pengembang pemula yang ingin membangun situs pertama mereka tanpa harus mengedit kode HTML atau menulis stylesheet CSS yang luas.
Dreamweaver mendukung teknologi web baru dan didirikan termasuk CSS3, PHP, JavaScript, Flash dan AJAX serta jQuery dan HTML5 untuk situs mobile-first. Layout jaringan cairan memungkinkan desainer untuk menentukan bagaimana situs berperilaku bila dilihat pada ponsel pintar atau tablet. Live View menunjukkan preview dari halaman web dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Fitur lainnya termasuk Dreamweaver FTP transfer, dukungan Subversion, validasi W3C, transisi CSS3, dan integrasi dengan Adobe Bisnis Catalyst dan Adobe PhoneGap.
Dreamweaver mendukung teknologi web baru dan didirikan termasuk CSS3, PHP, JavaScript, Flash dan AJAX serta jQuery dan HTML5 untuk situs mobile-first. Layout jaringan cairan memungkinkan desainer untuk menentukan bagaimana situs berperilaku bila dilihat pada ponsel pintar atau tablet. Live View menunjukkan preview dari halaman web dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Fitur lainnya termasuk Dreamweaver FTP transfer, dukungan Subversion, validasi W3C, transisi CSS3, dan integrasi dengan Adobe Bisnis Catalyst dan Adobe PhoneGap.
Sumber : Filehippo
Senin, 23 Maret 2015
Tentang Nyepi Tahun Baru Caka Agama Hindu
Nyepi
berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan
perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai
sejak tahun 81 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru
Saka di Indonesia dimulai dengan menyepi. Tidak american dental association
aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum,
seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) serta Bhuana
Agung/macrocosmos (alam semesta).
Sebelum
Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu,
khususnya di daerah Indonesia. [sunting]Melasti, Tawur (Pecaruan), serta
Pengrupukan Tiga atau dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu melakukan Penyucian
dengan melakukan upacara Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis.
Pada
hari tersebut, segala sarana persembahyangan yang american dental assoc . di
Pura (tempat suci) diarak ke pantai atau danau, karena laut atau danau adalah
sumber air flow suci (tirta amerta) david bisa menyucikan segala leteh (kotor)
di dalam diri manusia serta alam. Sehari sebelum Nyepi, yaitu pada "tilem
sasih kesanga" (bulan mati yang ke-9), umat Hindu melaksanakan upacara
Buta Yadnya di segala tingkatan masyarakat, mulai dari masing-masing keluarga,
banjar, desa, kecamatan, serta seterusnya, dengan mengambil salah satu dari
jenis-jenis caru (semacam sesajian) menurut kemampuannya.
Buta
Yadnya itu masing-masing bernama Pañca Sata (kecil), Pañca Sanak (sedang), dan
Tawur Agung (besar). Tawur atau pecaruan sendiri merupakan penyucian/pemarisuda
Buta Kala, dan segala leteh (kekotoran) diharapkan sirna semuanya.
Caru
yang dilaksanakan di rumah masing-masing terdiri dari nasi manca (lima) warna
berjumlah In search of tanding/paket beserta lauk pauknya, seperti ayam brumbun
(berwarna-warni) disertai tetabuhan arak/tuak. Buta Yadnya ini ditujukan kepada
Sang Buta Raja, Buta Kala dan Batara Kala, dengan memohon supaya mereka tidak
mengganggu umat.
Mecaru
diikuti oleh upacara pengerupukan, yaitu menyebar-nyebar nasi tawur,
mengobori-obori rumah serta seluruh pekarangan, menyemburi rumah serta
pekarangan dengan mesiu, serta memukul benda-benda apa saja (biasanya
kentongan) hingga bersuara ramai/gaduh. Tahapan ini dilakukan untuk mengusir
Buta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, david lingkungan sekitar. Khusus
di Indonesia, pengrupukan biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang
merupakan perwujudan Buta Kala yang diarak keliling lingkungan, dan kemudian
dibakar. Tujuannya sama yaitu mengusir Buta Kala dari lingkungan sekitar.
Jumat, 20 Maret 2015
Tentang Ogoh-Ogoh Dalam Ajaran Agama Hindu
Ogoh-ogoh tersebut dikenal sejak jaman Dalem
Balingkang dimana pada saat itu ogoh-ogoh dipakai pada saat upacara pitra
yadnya.. Perkiraan lain juga muncul dan menyebutkan barong landung yang
merupakan perwujudan dari Raden Datonta dan Sri Dewi Baduga (pasangan suami
istri yang berwajah buruk dan menyeramkan yang pernah berkuasa di Bali)
cikal-bakal dari ogoh-ogoh yang kita kenal saat ini. Informasi lain juga
menyatakan bahwa ogoh-ogoh itu muncul tahun 70’an. Berdasarkan keterangan
munculnya Ogoh-ogoh itu di Denpasar awalnya hanya sebagai kegiatan untuk
mengisi waktu luang saja, Bapak Nyoman Belot yang berasal dari Denpasar membuat
Ogoh-ogoh dengan tujuan sebagai permainan anak-anak dan tidak ada sama sekali
sangkut pautnya dengan perayaan Hari Raya Nyepi. Namun, karena dinggap sesuai
menjadi simbolisasi perayaan tawur, akhirnya ogoh-ogoh tersebut dipakai pada
perayaan Nyepi. Ada juga pendapat yang menyatakan ada kemungkinan Ogoh-ogoh itu
dibuat oleh para pengerajin patung yang telah jenuhan mematung batu padas, batu
atau kayu, namun disisi lain mereka ingin menunjukan kemampuan mereka dalam
mematung, sehingga timbul suatu ide untuk membuat suatu patung dari bahan yang
ringan supaya hasilnya nanti bisa diarak dan dipertunjukan.
Terlepas dari kontroversi perbedaan mengenai
sejarah munculnya ogoh-ogoh, event ini telah memberi warna baru untuk perayaan
nyepi, membuka ajang kreatifitas dan sebagai alat pemersatu generasi muda.
Merupakan kewajiban kita agar perayaan ogoh – ogoh berjalan sesuai dengan
maknanya dan tujuan awalnya.
Sehari menjelang “Hari raya Nyepi” disebut hari “Pengerupukan”
jatuhnya pada hari panglong 15 bertepatan dengan hari Tilem (bulan mati) sasih
kesanga. Pada hari itu masyarakat Hindu di Bali melaksanakan upacara butha
yadnya penetralisir kekuatan kekuatan yang bersifat keburukan seperti dengan
melakukan pecaruan “ Tawur kesanga” (dalam sekala besarnya).
Dalam rangkaian upacara
tersebut, pada sandi kawon (sore menjelang malam hari) dilanjutkan dengan acara
“Magegobog” yaitu mengelilingi pekarangan rumah sambil membawa api
perakpak(daun kelapa kering),obor,bunyi-bunyian, menyemburkan mesui dan
memercikkan tirta, sebagai symbol nyomio (menetralisir) kekuatan kekuatan yang
bersifat keburukan/ kejahatan. Setelah kegiatan magegobog tersebut
dilaksanakan, kemudian dilanjutkan keluar pekarangan membawa prangkat tadi menuju jalan utama di Desa atau di Kota
maning-masing, untuk kemudian bergabung dengan tetangga yang tadinya melakukan
hal yang sama, saat tersebut tanpa di komando pada umumnya anak anak muda
melanjutkan acara magegobog tersebut dengan cara berjalan menyusuri jalan
utama, akan terbentuk menyerupai pawai obor, hal tersebut dilakukan setiap hari
pengerupukan petang hingga malam sehingga menjadi semacam hiburan/tontotan masyarakat.
Ogoh-ogoh tersebut dikenal sejak jaman Dalem Balingkang dimana pada saat itu ogoh-ogoh dipakai pada saat upacara pitra yadnya.. Perkiraan lain juga muncul dan menyebutkan barong landung yang merupakan perwujudan dari Raden Datonta dan Sri Dewi Baduga (pasangan suami istri yang berwajah buruk dan menyeramkan yang pernah berkuasa di Bali) cikal-bakal dari ogoh-ogoh yang kita kenal saat ini. Informasi lain juga menyatakan bahwa ogoh-ogoh itu muncul tahun 70’an. Berdasarkan keterangan munculnya Ogoh-ogoh itu di Denpasar awalnya hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang saja, Bapak Nyoman Belot yang berasal dari Denpasar membuat Ogoh-ogoh dengan tujuan sebagai permainan anak-anak dan tidak ada sama sekali sangkut pautnya dengan perayaan Hari Raya Nyepi. Namun, karena dinggap sesuai menjadi simbolisasi perayaan tawur, akhirnya ogoh-ogoh tersebut dipakai pada perayaan Nyepi. Ada juga pendapat yang menyatakan ada kemungkinan Ogoh-ogoh itu dibuat oleh para pengerajin patung yang telah jenuhan mematung batu padas, batu atau kayu, namun disisi lain mereka ingin menunjukan kemampuan mereka dalam mematung, sehingga timbul suatu ide untuk membuat suatu patung dari bahan yang ringan supaya hasilnya nanti bisa diarak dan dipertunjukan.
Terlepas dari kontroversi perbedaan mengenai sejarah munculnya ogoh-ogoh, event ini telah memberi warna baru untuk perayaan nyepi, membuka ajang kreatifitas dan sebagai alat pemersatu generasi muda. Merupakan kewajiban kita agar perayaan ogoh – ogoh berjalan sesuai dengan maknanya dan tujuan awalnya.
Sehari menjelang “Hari raya Nyepi” disebut hari “Pengerupukan” jatuhnya pada hari panglong 15 bertepatan dengan hari Tilem (bulan mati) sasih kesanga. Pada hari itu masyarakat Hindu di Bali melaksanakan upacara butha yadnya penetralisir kekuatan kekuatan yang bersifat keburukan seperti dengan melakukan pecaruan “ Tawur kesanga” (dalam sekala besarnya).
Dalam rangkaian upacara tersebut, pada sandi kawon (sore menjelang malam hari) dilanjutkan dengan acara “Magegobog” yaitu mengelilingi pekarangan rumah sambil membawa api perakpak(daun kelapa kering),obor,bunyi-bunyian, menyemburkan mesui dan memercikkan tirta, sebagai symbol nyomio (menetralisir) kekuatan kekuatan yang bersifat keburukan/ kejahatan. Setelah kegiatan magegobog tersebut dilaksanakan, kemudian dilanjutkan keluar pekarangan membawa prangkat tadi menuju jalan utama di Desa atau di Kota maning-masing, untuk kemudian bergabung dengan tetangga yang tadinya melakukan hal yang sama, saat tersebut tanpa di komando pada umumnya anak anak muda melanjutkan acara magegobog tersebut dengan cara berjalan menyusuri jalan utama, akan terbentuk menyerupai pawai obor, hal tersebut dilakukan setiap hari pengerupukan petang hingga malam sehingga menjadi semacam hiburan/tontotan masyarakat.
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan; biasanya dalam wujud Rakshasa.
Sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah,, Widyadari, bahkan Dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat. Terkait hal ini, ada pula yang berbau politik atau SARA walaupun sebetulnya hal ini menyimpang dari prinsip dasar Ogoh-ogoh. Contohnya Ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia
Kamis, 19 Maret 2015
Upacara Melasti (Mekiyis) Agama Hindu
- Pelaksanaan Upacara
Upacara Melasti dilakukan antara empat atau
tiga hari sebelum Nyepi. Pelaksanaan upacara Melasti disebutkan dalam lontar
Sundarigama seperti ini: "....manusa kabeh angaturaken prakerti ring
prawatek dewata."
Di Bali umat Hindu melaksanakan upacara
Melasti dengan mengusung pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala
perlengkapannya dengan hati tulus ikhlas, tertib dan hidmat menuju samudra atau
mata air lainnya yang dianggap suci. Upacara dilaksanakan dengan melakukan
persembahyangan bersama menghadap laut. Setelah upacara Melasti usai dilakukan,
pratima dan segala perlengkapannya diusung ke Balai Agung di Pura Desa. Sebelum
Ngrupuk, dilakukan nyejer dan selama itu umat melakukan persembahyangan.
Upacara Melasti ini jika diperhatikan identik
dengan upacara Nagasankirtan di India. Dalam upacara Melasti, pratima yang
merupakan lambang wahana Ida Bhatara, diusung keliling desa menuju laut dengan
tujuan agar kesucian pratima itu dapat menyucikan desa. Sedang upacara
Nagasankirtan di India, umat Hindu berkeliling desa, mengidungkan nama-nama
Tuhan (Namas-maranam) untuk menyucikan desa yang dilaluinya.
Dalam rangkaian Nyepi di Bali, upacara yang
dilakukan berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut: di ibukota provinsi
dilaku-kan upacara tawur. Di tingkat kabupaten dilakukan upacara Panca Kelud.
Di tingkat kecamatan dilakukan upacara Panca Sanak. Di tingkat desa dilakukan
upacara Panca Sata. Dan di tingkat banjar dilakukan upacara Ekasata.
Sedangkan di masing-masing rumah tangga,
upacara dilakukan di natar merajan (sanggah). Di situ umat menghaturkan segehan
Panca Warna 9 tanding, segehan nasi sasah 100 tanding. Sedangkan di pintu masuk
halaman rumah, dipancangkanlah sanggah cucuk (terbuat dari bambu) dan di situ
umat menghaturkan banten daksina, ajuman, peras, dandanan, tumpeng ketan
sesayut, penyeneng jangan-jangan serta perlengkapannya. Pada sanggah cucuk
digantungkan ketipat kelan (ketupat 6 buah), sujang berisi arak tuak. Di bawah
sanggah cucuk umat menghaturkan segehan agung asoroh, segehan manca warna 9
tanding dengan olahan ayam burumbun dan tetabuhan arak, berem, tuak dan air
tawar. Setelah usai menghaturkan pecaruan, semua anggota keluarga, kecuali yang
belum tanggal gigi atau semasih bayi, melakukan upacara byakala prayascita dan
natab sesayut pamyakala lara malaradan di halaman rumah.
- Makna Upacara Melasti / Mekiyis
Menurut ajaran Hindu, melasti adalah
nganyudang malaning gumi ngamet Tirta Amerta atau menghanyutkan kekotoran alam
menggunakan air kehidupan. Laut sebagai simbol sumber Tirtha Amertha (Dewa
Ruci, Pemuteran Mandaragiri). Ritual dilaksanakan selambat - lambatnya pada
tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima
yang disucikan sudah harus berada di bale agung.
Ritual Melasti dilengkapi dengan
bermacam-macam sesajen baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut
sebagai simbolisasi Trimurti, 3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan
Brahma. Serta diarak pula simbol singgasana Dewa Brahma yaitu “Jumpana”.
Makna Upacara melasti yakni proses pembersihan
lahir bathin manusia dan alam, dengan jalan menghayutkan segala kotoran
menggunakan air kehidupan. Oleh karena itu prosesi sembahyang dilakukan di
sumber-sumber air. Dilaksanakan selambat-lambatnya menjelang sore. Upacara ini
juga bertujuan memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Umat Hindhu diberi
kekuatan dalam melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi.
- Tujuan Upacara Melasti
Tujuan dari upacara ini adalah untuk penyucian
diri. Dalam upacara Melasti menurut Lontar Sunarigama dan Sang Hyang Aji
Swamandala ada empat hal yang dipesankan dalam upacara Melasti tersebut.
Pertama untuk
mengingatkan umat agar meningkatkan terus baktinya kepada Tuhan (ngiring
parwatek dewata).
Kedua peningkatan bakti
itu untuk membangun kepedulian agar dengan aktif melakukan pengentasan
penderitaan hidup bersama dalam masyarakat (anganyutaken laraning jagat).
Ketiga untuk membangun
sikap hidup yang peduli dengan penderitaan hidup bersama itu harus melakukan
upaya untuk menguatkan diri dengan membersihkan kekotoran rohani diri sendiri
(anganyut aken papa klesa).
Keempat dengan
bersama-sama menjaga kelestarian alam ini (anganyut aken letuhan bhuwana).
Dengan melakukan empat
hal itu barulah manusia berhak mendapatkan sari-sari kehidupan di bumi ini
(amet sarining amerta ring telenging segara). Kalau eksistensi cuaca teratur
sesuai dengan hukum Rta maka laut akan senantiasa berproses menciptakan
mendung. Dari mendung itulah akan turun hujan. Hujan yang turun itu kalau disambut
di muka bumi ini oleh ibu pertiwi dengan hutannya yang memadai maka kebutuhan
air untuk berbagai keperluan hidup akan senantiasa teratur keberadaannya. Dalam
Bhagawad Gita III.14 dinyatakan bahwa air hujan itu adalah Yadnya alam kepada
semua makhluk penghuni bumi ini.
Minggu, 15 Maret 2015
Jumat, 13 Maret 2015
Ringtone Clash Of Clans
Hallo Sobat Blogger, Kali Ini saya Membagikan Ringtone Game Clash Of Clans yang bisa jadi koleksi di Gadget kalian. download Ringtonenya dibawah ini.
Download Di Bawah Ini
Selasa, 10 Maret 2015
Download Screen Hunter 6.0
Download : Klik Disini
Hallo Sobat Blogger Kali Ini Saya Menposting Satu Aplikasi yang Bernama Screen Hunter Versi 6.0 . Aplikasi Ini Merupakan software screen capture gratis untuk membuat beragam screenshot dari tampilan layar computer anda. Menangkap, mengedit dan memproses gambar screen bukan masalah lagi, selain mudah digunakan dan simpel tentu saja sangat ringan.
Passwoad : AW28
copy saja passwoarnya sobat!!!
Langganan:
Komentar (Atom)
















